Senin, 03 September 2012

Lelaki Yang Tak Pernah Lelah

 Sendiri ku menatap kosong pada hamparan pasir putih disana...

Mencoba mengumpulkan satu persatu kenangan terindah bersamanya...

Lama baru aku tersadar,bahwa ungkapan sayang dari mulutku tak lagi terdengar olehnya...
bahkan saat dia berjuang melawan kematian sekalipun.
Aku hanya bisa menangis tatkala aku membayangkan dirinya berbaring lemah tak berdaya,
ya karena aku juga disini pada jarak ribuan kilometer darinya sama tak berdaya untuk selalu berada disampingnya...

Pagi itu aku terseok seok berlari menuju Bandara,pikiranku sudah jauh berada di sana bersamanya...
dalam satu keyakinan bahwa dia akan menungguku dan memelukku saat melihatku...
namun sayang jarak membuatku lunglai di perjalanan..waktu berputar begitu lama...

Akhirnya aku sampai di gerbang penantian, jantungku berdegup kencang...
ku berjalan perlahan dan merasakan kerikil-kerikil di kakiku ikut menuntunku menuju tempat yang ku sebut "rumahku surgaku"

dan...
kuberdiri di kaki langit,
kembali menatap kosong pada semua mimpi dan harapan yang ku bawa tadi...
hatiku terburai seperti pecahan kaca...
ku terduduk,air mata tak sanggup lagi ku bendung...
tangisku menyeruak seluruh relung kehidupanku selama 16 tahun ini bersamanya...
dadaku sesak...sulit bernafas...

ingin ku memelukmu namun tak bisa...
ingin ku menciummu juga tak bisa...

semakin sesak rasanya dada ini...
hati kecilku bertanya "mengapa kesempatan ini tak datang kepadaku?"
mengapa aku hanya bisa bersujud di kakimu saat kau telah terbujur kaku,
tak bisa melihatku...
tak bisa menyapaku dengan sebutan "ayank"mu...
tak bisa membuatkanku lagi sepiring mie goreng special buatanmu...
tak bisa lagi segalanya...
sakit...terlalu sakit buatku!!!
tapi aku harus ikhlas...karena kepergianmu adalah mungkin yang terbaik untukmu...

Selamat jalan cinta pertamaku, selamat jalan lelakiku, selamat jalan papaku...semoga semua iman islammu diterima disisi-Nya...aminn...
Agung sayang papa...

0 komentar:

Posting Komentar