Senin, 24 September 2012

Hanyalah Sebuah Penyesalan

Pada suatu hari tepatnya tahun 2011 bulan Januari papah ku kerja seperti hari-hari biasa,namun saat papah ku pulang ke rumah wajah beliau tampak meringis kesakitan.Dan saya bertanya kepada papah “pah kenapa kaya yang sakit ?” Papah ku menjawab “iya pinggul papah sakit tadi papah mendorong mobil”,keesokan harinya papah kerja seperti biasa .Namun seminggu kemudian papah sering sekali mengalami kesakitan pada pinggul nya,dari situlah papah ku sudah tidak bekerja.Lalu papah ku dibawa kerumah sakit di Bandung untuk di chek ternyata tulang pinggul papah ku mengalami retak,setiap seminggu sekali papah ku di chek kerumah sakit di Bandung,sampai-sampai papah ku sempat masuk rumah sakit 1 minggu lamanya,dari situlah papah ku sudah tidak kuat untuk berjalan sehingga beliau memakai tongkat.Papah ku sudah di bawa kerumah sakit semua yang ada di Bandung,ke tempat refleksi,tukang urut tapi semua itu tidak ada hasilnya sama sekali. Hari demi hari sakit yang beliau rasakan semakin parah ,tidur beliau pun harus tegak lurus,igin berdiri pun harus butuh perjuangan yang sangat kuat,makan pun sudah susah,berjalanpun harus memakai tongkat.Dari situlah keluarga saya Cuma bisa berdoa kepada Allah SWT agar papah diberi kesembuhan.Aku tidak kuasa melihat papah yang sering terbangun disaat orang-orang sedang tertidur karena sakitnya sering kambuh.Disaat memasuki bulan Ramadhan tahun 2012 kami sekeluarga sudah merasakan tidak enak hati,namun kami sekeluarga menganggap hal itu dengan pemikiran positif. Pada tanggal 3 Agustus 2012 ketika sore hari saya sedang rapat Tarka,hp ku bergetar sewaktu kulihat kaka ku yang menelpon lalu saya angkat,kata kaka saya “gung cepet pulang” (sambil menangis),saya “iya ka agung pulang” .Ketika saya berada di depan rumah kaki saya merasa lemas,saya bertanya dalam hati “ada apa ini kenapa banyak orang dirumah saya ?” (sambil memasang wajah sedih),Ketika saya masuk ke dalam rumah kaka saya,mamah saya menangis,mataku langsung tersorot kepada papah ku ternyata beliau sedang dituntun pada saat itu juga saya langsung menangis dan saya duduk di depan beliau. Nafas papah ku sudah tidak teratur pada saat itu juga saya berkata “Pah maafin kesalahan-kesalahan yang pernah agung lakuin sama papah,makasih juga udah buat agung seperti ini pah” Papah ku cuma mengelus-ngelus kepalaku karena beliau sulit untuk berbicara.Walaupun papah ku tidak berbicara tapi aku tau apa yang akan papah bicarakan kepadaku agar aku menjaga mamah,kaka,karena kalau beliau sudah tidak ada aku lah yang menjadi tulang punggung keluarga,saat itu kerabat-kerabat papah berdatangan sampai larut malam,aku pun tertidur karena air mataku terus keluar sehingga aku pun kelelahan. Pada tanggal 4 Agustus 2012 ketika aku sedang tertidur aku di bangunkan oleh kaka,kata kaka “gung cepet bangun terus ganti baju diluar sudah banyak tamu” Aku pun kaget dengan omongan kaka ku.Aku pun buru-buru untuk ganti baju,ketika aku keluar dari kamar papah ku sedang di tuntun oleh kerabatnya namun papah sulit untuk melewati semua itu,kerabat papah meyuruhku untuk menuntun papah.Aku pun langsung menuntun papah sambil menangis,mulut ku langsung menuju telinga beliau dan berkata “Pah Agung,Kaka,Mamah ikhlas ko atas kepergian papah,yaudah papah turutin Agung ya Allah hu akbar,Allah hu akbar,Allah hu akbar,terus menerus ku ucapkan itu.Ketika aku ucapkan kalimat itu tepatnya pada pukul 8.15 beliau sudah tiada,aku menangis sehingga aku di gotong ke kamar dan aku dipeluk oleh mamah ,tamu-tamu pun masuk ke dalam rumah dan menghampiri saya dan mamah,mereka berkata “mamah Agung sabar ya ikut berduka cita,Agung...Agung yang sabar ya sekarang Agung yang gantiin posisi papah,jaga mamah,jaga kaka-kaka Agung seperti papah menjaga Agung ya” saat itu saya bertambah nangis . Pada hari itu teman-teman saya berdatangan dari SMA Negeri 1 Ciajur,teman rumah,dll.Saya senang sekali karena teman-teman saya tidak lupa untuk mensuport saya,dan ada sahabat saya dari TK yang bernama M.Abdullah.A berkata “Gung liat papah mu beliau sudah tiada kamu sebagai anak laki satu-satunya contoh jejak papah mu selama ini” Saat itu saya langsung memeluk sahabat saya sambil menangis. Sebelum papah meninggal kaka ke 1 bilang kepada papah “pah tungguin kaka pulang yah” papah menjawab dengan nada yang senggak-senggak “iya papah bakal nunggu kaka pulang” .Pada pukul 11 lebih kaka ku yang ke 1 datang dari Belitung,sewaktu kaka ku melihat papah yang sudah terbungkus oleh kain berwarna putih dia langsung terkujur pingsan.Kaka ku langsung menghampiri papah dan mencium kaki papah dan berkata “pah katanya mau nungguin kaka,pah kaka minta maaf kalau selama ini kaka sering membuat papah kecewa”.Selesai sholat Dzuhur papah di sholatkan,setelah itu papah di bawa ke pemakaman,sepanjang jalan menuju kepemakaman saya sedih mendengar kata Laillahailallah, Laillahailallah,Laillahailallah.Sesudah sampai di pemakaman aku pun ikut ke dalam lubang untuk menurunkan jasad papah,ketika saya duduk didalam saya berdoa kepada Allah SWT “Ya Allah lapangkan lah tempat ini ya Allah,Jauhilah beliau dari api neraka mu yang sangat panas,Tempatkan lah beliau di sisimu ya Allah,Berikan lah kemudahan kepada beliau untuk mencapai Surga-mu”,tali yang ada di jasad papah lalu aku buka dan kayu yang menutupi jasad papah mulai dipasang.Tanah mulai di gali aku pun ikut menggali tanah itu,lalu saya pulang ke rumah pun masih memasang wajah sedih . Hari demi hari aku sering bermimpi papah ,kaka-kaka dan mamahku pun mengalaminya sering bermimpi papah.Dari situlah aku belajar menjadi seorang pemimpin yang baik di keluarga ku.Hanya penyesalan lah yang datang kepadaku mengapa dulu aku telah menyia-yiakan ketika papah masih ada. Mulai sekarang jangan lah menyia-nyiakan orang yang kita sayang,orang yang kita cinta selama mereka masih ada dan jagalah mereka dengan baik.Karena penyesalan lah yang akan hadir . Agung Purnama Sulaeman

0 komentar:

Posting Komentar